LAMONGAN – Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Jawa Timur, Husnul Aqib, mengecam dan menolak keras kebijakan impor 1 juta ton beras yang dicanangkan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Perdagangan.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lamongan ini tidak habis pikir dengan kebijakan yang tidak rasional tersebut, pasalnya sebagai negara agraris, Indonesia pasokan pangannya melimpah.
Bahkan, Badan Pusat Statisik (BPS), memperkirakan produksi beras lokal sepanjang Januari-April 2021 mencapai 14,54 juta ton, atau naik sebesar 26,84 persen atau 3,08 juta ton dari periode sama di tahun lalu yang sebesar 11,46 juta ton.
“Kebijakan ini sangat tidak berpihak kepada rakyat, apalagi bersamaan dengan momen petani sedang panen raya. Di Lamongan saja stok beras di bulog masih ada 5.400 ton, ini kok malah ada rencana impor beras. Kami dari Partai Amanat Nasional menolak tegas impor beras, petani Indonesia harus sejahtera,” tegas Aqib saat ditemui di ruang kerja DPRD Lamongan, Rabu, (24/3/2021), siang.
Terkait harga gabah yang anjlok, pria yang akrab disapa Mas Aqib ini, meminta pemerintah mengambil langkah cepat untuk menstabilkan harga agar normal kembali.
“Ya, harus ada langkah cepat dan serius dari pemerintah, agar petani ini bisa sejahtera. Karena masalah yang mereka hadapi sangat banyak, mulai dari pupuk langka dan mahal, belum lagi ditambah wabah tikus, wereng dan cuaca buruk,” pungkasnya
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : M Nur Ali Zulfikar |
| Editor | : Moh.Ali Zukfikar |
Komentar & Reaksi