SUARA INDONESIA LAMONGAN

Kisah Inspiratif Bripka Nanang Sumantri, Sang Pejuang Kemanusiaan di Masa Covid-19

M Nur Ali Zulfikar - 29 October 2020 | 21:10 - Dibaca 1.55k kali
Features Kisah Inspiratif Bripka Nanang Sumantri, Sang Pejuang Kemanusiaan di Masa Covid-19
Bripka Nanang Sumantri baju biru saat menjalankan tugas pemulasaran jenazah Covid-19

LAMONGAN - Tidak banyak yang berani menjadi garda depan menjadi petugas pemulasaran jenazah virus corona atau Covid-19. Hal itu karena banyak yang takut tertular virus yang sudah mematikan puluhan ribu manusia di Indonesia ini.

Namun hal itu tidak berlaku bagi Bripka Nanang Sumantri. Anggota polisi yang berdinas di Satuan Intelkam Polres Lamongan ini rela diusir istri dari rumah demi menjalankan tugas kemanusiaan menjadi petugas pemulasaran jenazah Covid-19.

Sumantri rela pergi pagi, pulang pagi dan tinggal jauh dari anak istri serta keluarga, demi menjalankan amanat berjuang untuk tugas kemanusiaan. Pernah mengeluh dan capek pasti. Tapi semua itu dipatahkan dengan semangat yang lebih tinggi daripada dua rasa itu.

Meski sadar berisiko tertular virus corona, juga berpotensi tidak diterima di lingkungan keluarga dan masyarakat. Sumantri tetap teguh menjalankan tugas kemanusiaan tersebut, walau sempat tak direstui keluarga.

"Ya sempat tidak direstui keluarga. Dan ketika saya pulang ke rumah, saya ditolak dan dikunci pintu oleh istri. Karena mereka takut saya membawa virus corona, tapi sekarang sudah bisa pulang ke rumah setelah saya beri pemahaman," ujar pria yang akrab disapa Abang Uwan ini, Kamis (29/10/2020), siang.

Ditolak tidur di rumah sendiri adalah masalah yang sangat berat. Namun Abang Uwan tetap tegar dan kuat. Walaupun untuk sementara waktu tidur di Mapolres Lamongan.

"Akhirnya saya membawa sejumlah baju yang di dalam koper dan menginap sementara waktu di Mapolres Lamongan. Sampai akhirnya bisa tidur di rumah, setelah keluarga mengerti," tegasnya

Selama sehari Abang Uwan bisa keliling ke beberapa lokasi di seluruh wilayah Kabupaten Lamongan. Bahkan ia juga harus memakamkan banyak jenazah Covid-19.

"Paling sedikit 1 jenazah. Paling banyak bisa 5 jenazah atau lebih dalam sehari. Tapi dengan semangat semua terasa mudah dan ringan," terang Satgas I Deteksi Covid-19 Ops Aman Nusa II Semeru 2020.

Abang Uwan selalu siaga kapanpun menerima panggilan tugas kemanusiaan. Apalagi ia diberikan amanat sebagai Kordinator Lapangan Pemulasaran Protokol Kesehatan seluruh Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Lamongan.

Sejak pandemi Covid-19 menyerang Indonesia sampai kini. Uwan sudah memulasarkan ratusan jenazah Covid-19. "Untuk jenazah suspek yang meninggal dunia 102 orang, probable yang meninggal dunia ada 20 orang dan pasien konfirmasi positif ada 69 orang. Jadi total yang saya ikut memakamkan ada 191 orang," terangnya

Menjalankan tugas tersebut tentu tidak mudah. Mengingat, sesuai SOP pemakaman jenazah Covid-19, Uwan dan petugas lainnya hanya memiliki waktu selama 4 jam untuk menyelesaikan tugasnya.

"Meskipun pemakamannya tengah malam, pagi hari, siang hari maupun sore hari, namanya tugas ya harus berangkat mas," tegasnya

Yang penting menjadi inspirasi dari sosok Bripka Sumantri adalah ketangguhannya menjalankan tugas dengan maksimal dan total. Bahkan tanpa disadari ia telah mempertaruhkan nyawanya sendiri.

Tetapi, benar apa kata pepatah, tidak ada perjuangan yang mengkhianati hasil dan pepatah siapa yang menanam pasti memanen. 

Pepatah tersebut ternyata benar. Sehingga Bripka Nanang Sumantri diganjar dengan berbagai penghargaan dari Rumah Sakit di Lamongan, dari Lembaga Kajian Kepolisian dan tentunya dari Kapolres Lamongan.

"Alhamdulillah. Saya tidak pernah menyangka mas. Ini akan menjadikan saya mendapat banyak penghargaan dari beberapa pihak dan yang terbesar mendapat hadiah dari Bupati Lamongan dan umroh gratis dari Polres Lamongan," ungkapnya bercerita sambil mata berkaca-kaca.

Meski begitu, tujuan utama Sumantri bukan untuk semua itu, mendapatkan hadiah. Tugas yang dijalaninya merupakan panggilan kemanusiaan dan kecintaan dirinya terhadap NKRI dan institusi kepolisian.

Sementara Kapolres Lamongan, AKBP Harun mengapresiasi tugas maksimal yang dilaksanakan Bripka Nanang Sumantri dalam menjalankan amanat sebagai petugas pemulasaran Covid-19.

Alumnus Akademi Kepolisian 2001 ini juga berharap, contoh tersebut harus menjadi inspirasi dan motivasi bagi anggota polisi lain dalam menjalankan tugas mengabdi kepada masyarakat dan negara.

 "Ada yang jadi petugas pemakaman jenazah dan tugasnya tidak kenal waktu dan belum lagi resiko penularan virus corona ini kepada dia dan ada juga polisi yang membantu warga yang terdampak Covid-19 di wilayah Babat dan Modo. Sehingga sangat pantas kami berikan apresiasi dan penghargaan atas tugas maksimal mereka," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M Nur Ali Zulfikar
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya