SUARA INDONESIA LAMONGAN

Kena PHK Akibat Pandemi, Warga Lamongan Belajar Kerajinan Lampu Lampion

M Nur Ali Zulfikar - 27 November 2020 | 16:11 - Dibaca 2.86k kali
Features Kena PHK Akibat Pandemi, Warga Lamongan Belajar Kerajinan Lampu Lampion
Salah satu peserta mengukir pipa untuk kerajinan lampu lampion

LAMONGAN - Pandemi Covid-19, selain berdampak serius terhadap kesehatan, juga sangat berdampak terhadap ekonomi masyarakat. Terbukti banyak pekerja yang harus putus hubungan kerja (PHK) dengan perusahan tempat mereka bekerja. 

Dampak dari itu, banyak membuat masyarakat yang kehilangan mata pencaharian keluarga. Dan tidak jarang dari mereka kondisi ekonominya sangat terpuruk. Sehingga mereka harus mencari sumber penghasilan lain, dengan berdagang, ngamen, dan sebagainya. 

Di saat kondisi ekonomi masyarakat yang sedang terpuruk tersebut. Banyak warga Kabupaten Lamongan yang belajar kerajinan membuat lampu lampion yang difasilitasi oleh seorang polisi inspiratif yang terus berbagi untuk masyarakat.

Meski penghasilan dari kerajinan membuat lampu lampion belum sebanyak seperti waktu kerja di perusahaan. Namun banyak warga yang ekonominya semakin membaik sejak belajar skill tersebut.

"Kegiatan ini terlaksana sebagai bentuk kepedulian akan kondisi ekonomi masyarakat yang masih terpuruk.

Sehingga kami, dengan dukungan pak Kapolres Lamongan, berupaya untuk membantu memulihkan ekonomi mereka secara perlahan," Aipda Purnomo, anggota Polres Lamongan, selaku penyelenggara pelatihan kerajinan lampu lampion gratis, Jum'at (27/11/2020), siang.

Peserta yang mengikuti pelatihan di rumah Aipda Purnomo di Desa Nguwok, Kecamatan Modo, diberikan materi dan praktek secara langsung oleh pengrajin lampu lampion yang sudah ahli. 

Para peserta belajar teknik dasar mengukir pipa, memotong pipa, mencetak dan menempel gambar di pipa, serta mengecat pipa yang sudah diukir, hingga proses finishing.

Hasil dari kerajinan tersebut, nantinya akan dipasarkan melalui media sosial ataupun media online. "Harga per lampu tergantung jenis dan variasi. Mulai Rp 50 ribu - Rp 250 ribu," ujar polisi inspiratif yang dikenal dengan kegiatan berbagi ini.

Dengan bekal kerajinan tersebut, peserta diharapkan mampu membuka usaha secara mandiri di rumahnya. Sementara untuk pemasarannya akan dibantu oleh Aipda Purnomo.

"Setelah pelatihan ini, harapannya para peserta bisa membuat usaha mandiri dan memasarkannya kepada masyarakat luas. Tentu nanti kami juga akan ikut membantu memasarkan produk mereka," tegasnya

Pembuatan kerajinan lampu lampion ternyata tidak semudah yang dibayangkan oleh kebanyakan orang. Ternyata membutuhkan keahlian dan ketrampilan khusus. 

"Ternyata cukup susah membuat ini. Tangan kanan dan kiri harus bisa kerjasama dengan baik ketika mengukir pipa. Tetapi setelah beberapa kali mencoba akhirnya saya juga bisa membuat," ujar Tamam, salah satu warga yang mengikuti pelatihan. 

Kerajinan tersebut, akan sangat membantu perekonomian masyarakat, khususnya yang terkena PHK dampak Covid-19. Meskipun belum seberapa hasilnya, tetapi cukup membantu memulihkan ekonomi masyarakat.

"Pelatihan ini sangat baik dan membantu mengembangkan keahlian masyarakat. Bisa juga menjadi usaha baru bagi kami. Karena pasar kerajinan ini juga cukup luas," pungkasnya

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M Nur Ali Zulfikar
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya