SUARA INDONESIA LAMONGAN

Harga Gabah Anjlok, Politisi Gerindra Lamongan Serius Kawal Jeritan Petani

M Nur Ali Zulfikar - 14 March 2021 | 15:03 - Dibaca 1.31k kali
Politik Harga Gabah Anjlok, Politisi Gerindra Lamongan Serius Kawal Jeritan Petani
Petani Desa Baturono saat memanen padi menggunakan mesin combi

LAMONGAN - Politikus Partai Gerindra Kabupaten Lamongan, Anshori berkomitmen akan serius mengawal jeritan para petani, yang hampir tidak pernah diperhatikan kesejahteraannya oleh pemerintah.

Berbagai masalah juga sering dihadapi oleh petani. Mulai dari harga pupuk yang mahal, serangan hama dan wabah, serta permasalahan harga padi yang selalu anjlok setiap musim panen datang.

Sebagai wujud komitmen memperjuangkan aspirasi petani, Anshori langsung turun lapangan berdiskusi dengan petani yang sedang panen di Desa Baturono, Kecamatan Pucuk, Minggu (14/3/2021), siang.

Dalam kesempatan tersebut, dia banyak mendapat keluhan masyarakat terkait anjloknya harga padi dan berbagai masalah lain yang sering dihadapi petani.

"Hari ini, saya turun ke Desa Baturono, menemui dan dialog dengan para petani, yang sedang panen. Para petani banyak mengalami kerugian musim panen ini, para petani menyampaikan keluhannya, di antaranya, terkait hama tikus pada waktu awal tanam, mereka sampai tanam 2 sampai kali akibat hama tikus dan banjir," ujar Sekretaris Komisi B DPRD Lamongan ini.

Para petani, tutur Anshori, sangat berharap ke depan waktu musim tanam para petani bisa mendapatkan bantuan bibit dan pupuk yang cukup, serta murah.

"Mereka berharap kehadiran pemerintah di tengah- petani untuk menangani hama tikus yang tiap tahun terjadi. Selain itu, setiap waktu awal musim tanam, mereka berharap tidak ada kelangkaan pupuk seperti kemarin, mereka berharap pupuk SP-36. Mereka meminta peruntukannya tidak hanya untuk petani tambak, tetapi juga petani padi," tutur Alumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Lamongan ini ingin memastikan langsung keluhan masyarakat bawah, khususnya petani, dan hasil dari dialog dengan petani tersebut akan disampaikan dalam rapat dengar pendapat, selain data- data yang disampaikan masyarakat melalui medsos maupun data yang sudah ada. Sebelumnya juga telah dilakukan sidak langsung ke gudang bulog dan pasar babat.

"Kita berharap Bulog, pemerintah daerah segera bisa menyelesaikan masalah yang di alami para petani, jangan sampai hama tikus, kelangkaan pupuk pada masa tanam, dan anjloknya harga padi terjadi lagi, jangan sampai para petani beralih ke pekerjaan lain karena pertanian di anggap tidak menguntungkan, padahal kabupaten Lamongan diharapkan pemerintah pusat tetap sebagai lumbung pangan nasional, karena saat ini produksi padi Lamongan tertinggi di Jatim dan nomer tiga se-Indonesia," tegas politikus asal Desa Keben, Kecamatan Turi ini.

Anshori menegaskan, kalau persoalan yang dialami petani ini tidak segera diatasi dan tidak ada keberpihakan pemerintah pada petani, maka buat apa produksi padi meningkat dan jadi lumbung pangan nasional kalau petani merugi.

Mantan Sekjend JARNAS HAM ini juga menolak adanya wacana Pemerintah Pusat yang akan melakukan impor beras 1 juta ton. Dia menganggap kebijakan tersebut belum diperlukan, karena kebutuhan pangan nasional tahun 2021 diperkirakan 31-32 juta ton, dan produksi dalam negeri.

"Pada tahun 2021 diperkirakan 30 juta ton, serta sisa stock tahun 2020 masih ada 6 juta ton, artinya kesedian pangan nasional masih lebih 4-5 juta ton, kondisi seperti ini tentu tidak memerlukan impor, apalagi Lamongan tiap tahun surplus setiap panen padi, kebijakan impor beras juga akan membuat harga gabah anjlok," terangnya

Sementara itu, H. Singo, salah satu petani desa setempat mengungkapkan terkait harga padi yang anjlok musim panen ini.

"Kalau panen pakai mesin perontok atau dos harganya hanya Rp 3500 - Rp 3600 ribu, dan untuk yang pakai combi hanya Rp 3700 - 3800 ribu. Kami berharap harga padi bisa stabil antara Rp 4200-4300 ribu. Kami juga mengalami banyak masalah, seperti naiknya harga pupuk, hama tikus, banjir dan hama lainnya," tegasnya

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M Nur Ali Zulfikar
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya