SUARA INDONESIA LAMONGAN

Yuhronur Efendi Siap Fasilitasi Modal dan Pemasaran Pelaku Industri Rumahan

M Nur Ali Zulfikar - 21 January 2021 | 17:01 - Dibaca 3.37k kali
Ekbis Yuhronur Efendi Siap Fasilitasi Modal dan Pemasaran Pelaku Industri Rumahan
Yuhronur Efendi melihat proses pembuatan tahu

LAMONGAN - Calon Bupati Lamongan terpilih, Yuhronur Efendi, serius melakukan upaya peningkatan perekonomian di Kabupaten Lamongan, khususnya untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) industri rumahan atau home industry.

Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan 2011 - 2020 ini, menjadikan UMKM sebagai salah satu program unggulan dalam roda Pemerintahan di bawah kepemimpinannya nanti.

Hal itu diwujudkan Yuhronur saat meninjau UMKM pengolahan tahu, di Dusun Trewek, Desa Kandangrejo, Kecamatan Kedungpring, Kamis(21/1/2021).

Pria yang akrab disapa pak Yes ini mengaku pelaku UMKM yang tetap produktif di tengah pandemi Covid-19.

“Ternyata di tengah kondisi pandemi, pelaku UMKM tetap bertahan. Mereka tetap melayani permintaan konsumen dipasaran yang masih sangat stabil. Untuk itu kami disini memberikan semangat, agar mereka tetap bertahan dengan kondisi saat ini,” ungkap CEO Persela Lamongan ini. 

Yuhronur berkomitmen, akan memperhatikan para pelaku home industri. Salah satunya dengan memfasilitasi modal, perijinan dan pemasarannya.

"Intinya nanti akan kita koordinasikan dan kita sambungkan dengan dinas-dinas terkait di Pemkab Lamongan. Bagaimanapun juga pelaku-pelaku industri kecil perlu kita perhatikan kemajuan dan kesejahteraannya. Industri-industri kecil di Lamongan, perlu kita kembangkan, kita perbanyak industri kecil terus bermunculan, sebagai bentuk kemandirian dan kemajuan masyarakat Lamongan,” tegasnya

Dikunjungi, Yuhronur Efendi, pelaku UMKM pengolahan tahu, Sulistyoningsih mengaku senang dan menaruh harapan besar kepada Cabup terpilih. Dia juga harus memutar otak untuk mengembangkan usaha di masa pandemi Covid-19.

“Alhamdulillah senang dikunjungi. Memang ada sih dampak Covid-19 pada usaha saya, tapi kami harus memutar berpikir dua kali, bagaimana caranya agar usaha saya terus bisa berjalan. Di mana di tengah Pandemi Covid-19 harga bahan baku tahu, kedelai import naik tajam, namun kami harus mensiasatinya, dengan mengurangi ukuran tahunya lebih kecil, agar tidak terlalu merugi,“ terangnya

Dia bersyukur, karena para konsumen juga bisa memahami kondisi saat ini. Sehingga usaha yang dijalankan tetap bisa berkembang.

“Kami berharap pemerintah bisa segera mengatasi kenaikan harga kedelai import, yang saat ini berada di kisaran Rp. 9.500, padahal sebelumnya Rp 8.000. Sehingga mereka tidak perlu lagi mensiasati tahu dengan ukuran imut,sehingga menuai respon pelanggannya," pungkasnya

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M Nur Ali Zulfikar
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya